Ibu Agus duduk dengan perlahan nyaris tak menimbulkan suara di tepi tempat tidur, Agus masih belum sadar, asik menonton. Untung saja ia tak menonton sambil mengocok kontolnya.
Mellan melirik layar, nampak pemain film wanita yang bertetek besar sedang merem melek disodok lawan mainnya. Sangat panas adegannya. Lama juga ia menonton. Sedikit banyak membuat gairahnya bangkit. Ia merasakan memeknya agak basah.
Tak lama Agus agak menggerakkan duduknya, biasa ganti posisi, nggak nyaman dengan celana yang sesak, saat kepalanya agak menoleh…..astaga…bunda Mellan…gawat deh….tengsin.
Bundanya hanya melihat Agus dengan wajah datar, tanpa komentar. Agus segera melepas earphonenya, segera dengan panik mengklik tanda x untuk menutup player. Lalu dengan muka menyesal ia segera bicara…
”Bund…a…anu maaf….aduh….pokoknya maafin Agus bund, Agus bisa jelasin…”
”Jelasin apa nak..? kamu itu ngapain nonton film kayak begitu…?”
”A…anu bund, namanya juga anak lelaki…ingin tahu…”
”Oh gitu…ingin tahu, terus kalau sudah tahu…ingin apa lagi…? Ingin ngerasain…?”
”Ya…ng…nggak lah bunda.”
Mellan diam sejenak, nampak berpikir sedang bergelut dengan pertentangannya.
”Nak…kamu malam minggu gini memangnya nggak ada kerjaan lain apa, selain nonton gituan…”
”Ya…ada sih bund, Cuma sekarang lagi malas main game atau internet…”
”Ah…internet ya. Bunda juga lupa, mau buka situs jorok…? situs yang isinya wanita usia 30an lebih, yang teteknya besar, terus juga baca cerita jorok yang isinya obsesi terhadap bundanya, ibunya, tantenya, begitu kan…?”
”Lho…lho kok…”
Agus seperti kucing kebakaran jenggot, kok bunda Mellan bisa nembak dia secara tepat. Belum heran keterkejutannya bundanya mulai berbicara lagi, lebih mengejutkannya…”
”Agus…yang jujur ya…kamu sering mengkhayalkan bunda kan…?”
”Eng…eh…duh…i…iya.”
”Nah…daripada kamu berkhayal, sekarang kamu wujudkan deh.”
”HAH…?A..apaan bund…?”
”Iya…kamu nggak mau mewujudkan khayalanmu ? Kalau mau, ayo, bunda kasih kesempatan.”
Masih heran juga tak percaya Agus dengan ragu – ragu mendekat, tak menyangkalah dia, Agus sendiri sebenarnya sudah siap kalau bunda Mellan memakinya saat ketahuan nonton film tadi, tapi kok malah jadi begini. Ia mendekat Mellan yang sedang duduk…
”Kamu pasti sering membayangkan ini kan…?” Mellan menunjuk teteknya. Agus hanya diam.
”Bunda tahu kok, film yang kamu tonton juga sama, wanitanya bertetek besar. Lho kok diam, kamu nggak mau merasakannya…?”
Agus diam saja, Mellan memegang tangan Agus, mengarahkannya ke teteknya. Tangan Agus agak gemetar saat menyentuhnya. Jauh…jauh lebih besar daripada tetek si Astri. Awalnya Agus hanya memegang dan meremas dengan takut – takut, namun saat dilihatnya Mellan hanya diam saja, percaya dirinya mulai timbul, remasannya makin kuat dan lebih berani. Mellan mulai memejamkan matanya seekali, mulai merasakan rasa nikmat mengaliri tubuhnya. Kini Agus bahkan sudah berani menggunakan kedua tangannya. Terasa pentil bundanya yang besar dibalik dasternya itu. Kontolnya….. Seingat Agus belum pernah sekeras ini
Lagi asik meremas, bunda Mellan menyuruhnya berhenti dan menyuruh Agus membuka bajunya…semuanya kata bunda Mellan. Agus menurut saja. Saat ia sudah telanjang mata Mellan menatap kontol Agus dengan kagum….sedikit lebih panjang dari Dedi, tapi tak gemuk.
Nah Agus sudah membuka bajunya, biar adil maka Mellan segera berdiri, sementara Agus duduk di tepi tempat tidur. Mellan mulai menarik dasternya, CD hitamnya terlihat oleh Agus, perutnya dan tetek besar yang menggelantung indah itu, yang pentilnya mengacung sempurna….lalu saat bundanya mengangkat tangan membuka dasternya,
Agus melihat rimbunan bulu keteknya yang lebat…astaga….Agus terangsang sekali. Astri tak mempunyai bulu ketek, namun saat ia melihat bulu ketek Mellan, sungguh nafsu Agus naik sampai ke ubun – ubun….gila. Kini Mellan hanya memakai CD Hitamnya.
Dan terlalu indah rasanya untuk Agus bayangkan….bunda Mellan mendekat ke arahnya yang sedang duduk di tepi ranjang, bundanya berjongkok di hadapannya, tangannya….oh tangan halus bunda Mellan mulai menggenggam kontolnya….membelainya dengan enak, memainkan bijinya, mengocoknya perlahan….lalu…astaga lidahnya mulai menjilati kepala kontolnya…….ya ampun…kalau ini mimpi, tolong jangan biarkan aku bangun….tapi ini bukan mimpi.
Agus merasakan lidah bundanya mulai menjelajahi batang kontolnya memberikan sensasi kenikmatan pada titik – titik sensitifnya, dan mulut seksi itu mulai menelan kontolnya, mengulum dan menghisapnya….emutannya sangat kuat dan menggairahkan.
Agus mendesah lemah….Mellan mendongak sesaat matanya bertemu mata Agus….Agus makin bergairah. Benar – benar lewat si Astri pikir Agus mengomentari hisapan maut milik bundanya. Apalagi saat bijinya dihisap dan diemut….oh….sensasinya terasa sampai ke sendi…gilaaaa…Agus merem melek.
Oh apa lagi ini….bunda Mellan nampak makin mendekat, kontol Agus diletakkan di antara teteknya, sementara kedua tangannya mengepit dan ditangkupkan di pinggiran teteknya, membuat kontol Agus terjepit dengan manisnya di belahan tetek besarnya. Agus sangat antusias, dia sering melihat adegan ini di film bokep, sayangnya tetek Astri tak memungkinkan untuk mencoba cara ini. Saking antusiasnya Agus dengan lugunya berucap…
”Bunda…tahu juga gaya ini ya…”
”Agus..Agus…, waktu kamu belum bisa jalan saja bunda sudah kenal dan ngerti ngewek. Ya pahamlah kalau cuma gaya begini…”
Mau nggak mau Agus nyengir juga menyadari keluguannya. Bundanya juga nyengir. Bunda Mellan mulai menggoyangkan tetek besarnya itu, mendepetkannya makin menjepit kontol Agus, saat tetek yang sebelah goyang ke atas, yang sebaliknya ke bawah, begitu terus bergantian, makin lama makin cepat….Aaahhh…Agus mendesah, gila enak banget kontolnya….dijepit tetek yang besar…tiada tara. Makin cepat saja Mellan memainkannya, ketika ia melihat anaknya mendesah keenakkan. Agus sampai kelojotan, mati – matian menahan diri….
Akhirnya Mellan menyudahi acaranya memainkan kontol Agus. Ia berdiri, naik ke tempat tidur Agus, berbaring. Agus segera mendekat dan dengan tak sabaran mulai menyerbu teteknya….tangan remaja itu dengan ganas meremasi dengan kuat tetek besar milik bundanya yang sudah lama ia bayangkan. Keras dan kenyal.
Mulutnya mulai menghisapi pentilnya yang mengacung itu, dijilati, digoyang – goyang dengan lidahnya, bergantian kiri dan kanan. Agus lalu mengangkat tangan Mellan,, penasaran…ia mulai menciumi keteknya yang hitam itu, aromanya sungguh harum dan memberikan sensasi sensual, dengan rakus ia mulai menciumi, menjilatinya…Mellan menggelinjang kegelian.
Lalu pada akhirnya Agus menurunkan tubuhnya, menatap selangkangan Mellan. CD Hitamnya masih ia kenakan. Nampak tebal mengundang. Sedikit menampakkan jembut yang menyembul di pinggirannya. Jari Agus mulai menggosok CD itu, perlahan lalu mulai cepat.
Mellan mulai merasakan nikmat, memeknya mulai basah. Agus menarik pinggiran Cdnya yang menutupi memeknya, seperti menyempitkannya, lalu menariknya ke atas, membuat CDnya terjepit di antara belahan memeknya yang kini terlihat jelas. Agus memandangi pinggiran dan permukaan belahan memek bundanya yang ditumbuhi jembut itu.
Segera Agus menurunkan CD hitam itu, ingin melihat lebih jelas. Terpesona memandang memek tebal itu. Di atasnya dengan jembut hitam yang lebat, belahan memeknya sudah agak mekar, sedikit memperlihatkan isinya yang kemerahan.
Agus menunduk mendekatkan kepalanya….awalnya Mellan merasa risih, dia memang mau melakukannya, maksudnya langsung saja, kalau Agus harus memainkan memeknya dia masih sungkan…tapi sudahlah…go ahead, toh aku juga tadi mainin kontol anak ini. Agus mulai mendekatkan mulutnya…aroma enak memenuhi rongga hidungnya.
Mulutnya dengan lembut mulai menciumi jembut bundanya. Sesekali menjilatnya, agak basah jembut Mellan kini. Lalu ia mulai menyapukan bibirnya naik turun pada belahan memek Mellan. Enak sekali…diciuminya dan dijilatinya seluruh permukaan memek itu, akhirnya fokus ke daging sebesar kacang yang menonjol itu, lidahnya mulai menjilati dengan ganas, memainkannya dengan semangat it1l tersebut….setelah agak lama jarinya disodokkan ke lobang memek bundanya. Lama ia bermain di bawah sana…Oh..No…Desis Mellan….gila…Agus….
”Awwww….Anggggaaaa….”
”Pinteeerr….kammuuuu…..Aiiihhhh……”
”Ogghhhhh…..Yessssss……….”
Mellan mengejang…orgasme yang sudah agak lama ia jarang dapatkan. Agus segera menghetikan kegiatannya, menaiki tubuhnya, menindih tubuh Mellan, bersiap menyodoknya…
”Nak…kamu bandel juga ya….cara kamu….sudah pernah begituan ya…nakal kamu…”
”Iya…sama teman bund…itu juga pakai kondom…”
Ya…setelah sekarang dia dan bundanya sama – sama bugil, buat apa lagi Agus sungkan atau berbohong..? Tak ada gunanya kan. Agus mulai bersiap, tapi Mellan kembali berkata…sedikit ironi…
”Yang…nanti keluarin di dalam saja…toh tak bakalan jadi.”
Agus agak sedih jadinya, tapi hanya sesaat, Agus mulai menurunkan pantatnya….blesss…mantap. Agus diam sebentar…enak. jadi begini rasanya kalau tak pakai kondom…nyamannya pikir Agus.Mellan menatap Agus yang lagi bengong sebentar menikmati moment emasnya, tak sabaran jadinya, segera menggoyangkan pantatnya…Agus tersadar, mulai bergerak memompakan kontolnya…keluar masuk dengan konstant dalam memek bundanya yang terasa masih sempit dan hangat itu. Setiap gerakannya terasa nikmat, kontolnya seakan dibelai oleh cairan yang lembut dan sejuk.
Sementara tetap memompakan kontolnya, mata Agus memandang pada tetek besar bundanya yang selalu membuatnya terangsang itu, tetek itu nampak bergoyang, Agus memepercepat sodokannya, tetek itu bergoyang makin cepat. Nafsuin bangeeet, Agus segera menciumi tetek Mellan dengan ganasnya. Sampai kegelian jadinya bundanya, mana hisapan Agus sangat kuat pada pentilnya, Mellan mendesah erotis sekali. Memeknya mulai terbiasa dan menikmati kontol anaknya, makin merasakan nikmatnya setiap sodokan kontolnya.
”AAAhhhh….Teruussss…..”
”Oooohh,,,,Ooohh……Yeesssss…”
”Ughh…..tekeeeenn naaakkk……”
Mellan kembali mengejang dengan kuat, Agus merasakan semburan hangat membasahi kontolnya, orgasme milik bunda Mellan. Dengan sedikit tergesa Agus mempercepat sodokannya, lalu mencabut kontolnya. Ditariknya tangan bundanya.
Mellan segera bangkit, Agus membuat posisinya menungging, lalu Blesss…kontol Agus kembali menerobos memeknya dari belakang. Bunyi pahanya beradu dengan Agus yang sedang menyodoknya terdengar nyaring di kamar in, menambah tinggi birahi. Agus dengan puas menyaksikan kontolnya keluar masuk, sesekali ia meremas bongkahan pantat bundanya yang sangat montok itu. Dia terus menyodok tanpa kenal lelah. Ditundukkan sedikit badannya, tangannya menjulur, meremasi tetek bundanya.
Enak banget sambil nyodokin memek bundanya yang nungging, tangannya mainin tetek bundanya….makin nafsu saja Agus, ia menyodok makin kuat dan cepat…Mellan benar – benar kelojotan…dan kembali mendapatkan orgasme…ampun dashyat juga anak ini……sementara Agus makin menggila saja, kontolnya menyodok sekuat dan sedalam mungkin…plok….plok…ahhh…desahnya…akhirny a ia merasakan….crooot….croootttt…pejunya memancar dengan kuat dan banyak, membasahi memek bunda Mellan. Terdiam dia, badannya menempel pada punggung bundanya yang sedang nungging itu. Setelah diam agak lama ia mencabut kontolnya yang masih keras.
Mellan segera bangun, terasa peju yang mengalir di memeknya. Baru saja ia mau membersihkannya, Agus sudah menariknya lembut, membaringkannya agak miring, dan Agus berbaring di sampingnya, tanpa banyak bicara mengangkat satu kaki Mellan, lalu….ya ampun….langsung lagi ? Kontol Agus kembali menyodok memeknya, dan Agus mulai mencumbunya, Mellan tanpa ragu membalas ciumannya, panas dan bergelora….Tangan anak itu kembali meremasi teteknya…
Mellan mendesah, tangannya merangkul kepala Agus, memeperlihatkan keteknya yang lagi – lagi segera habis dilumat oleh Agus. Sodokan kontolnya juga makin kuat, bahkan Mellan merasakan kontol Agus makin membesar saja di dalam memeknya yang sudah sangat basah itu. Gila…bisa jebol lagi nih…..Mellan memandang ke arah bawah, menyaksikan kontol milik naknya yang sedang menerobos keluar masuk memeknya yang sudah memerah itu…gairahnya jadi terbakar…..
Agus benar – benar merasakan betpa nikmatnya memek bundanya ini, tak memperdulikan keringat yang mengalir, makin asik memompakan kontolnya, terkadang desahan suara bundanya terdengar, sangat erotis dan merangsang di telinganya. Dan lagi….bundanya mendapatkan orgasme, bundanya memburu bibirnya, menciuminya dengan kuat, membuat Agus kehilangan kontrol sesaat. Agus masih saja memompa, saat ia merasakan bijinya dimainkan dan diremas, gilaaaaa….
enak banget makin menambah nikmatnya setiap sodokan yang ia lakukan….oooohhh…..akhirnya batas Agus pun tiba, denyutan itu menandakannya….kembali ia mencium bibir bundanya…kali ini dengan hangat dan lembut….crooot…crooot….selesai. Lemas dan bahagia. Daerah selangkangan mereka berdua sudah basah dan lengket, cairan putih seperti busa nampak menempel di sekitar paha mereka. Agus segera mencabut kontolnya.
Mellan terkulai lemas….ampun…kalau Agus meladeninya seperti ini, hasratnya akan selalu terpenuhi, kalau memang harus begini jalannya, ya terjadilah. Tapi tetap aku harus menjaga wibawa Dedi di mata Agus…
”Agus, rahasiakan ini dari papamu ya.”
”Iya bund. Agus nggak tahu alasan bunda membuat kita melakukan ini, tapi yang pasti Agus senang dan setelah ini akan terus meminta bunda, mana bisa berhenti lagi. Paling berhenti kalau ada papa.”
”Hehehe…nakal kamu, ingat, jangan nonton film kayak gitu terus, juga jangan buka situs jorok.”
”Kayaknya nggak deh…mana sempat lagi ? Kan nyodokin bunda terus hehehe”
Dan dasar anak muda masih kuat, Cuma istirahat sebentar sudah nyodok lagi. Mellan hanya bisa tersenyum saja. Dia dan si buah hati kini telah memasuki babak baru dalam kehidupan mereka.
Sebulan kemudian suaminya datang, setelah selesai urusan kerja sama bisnisnya. Dedi baru saja masuk. Agus lagi di kamarnya. Mellan menyambutnya seperti biasa, dan melihat wajah Mellan juga senyumnya yang lepas, tahulah Dedi…dia sudah melakukannya.
Dedi tersenyum saja. Itu sudah jalannya, biarlah Mellan juga berhak meraih impiannya. Kehidupan terus berjalan, akhirnya Teti hamil, kini sudah bulan ke 5, Dedi bagaikan di awang – awang, makin jarang datang aja ke Mellan, tapi Mellan tak pernah mengeluh lagi……Dan memang Mellan tak butuh mengeluh lagi, buat apa…selalu ada Agus anak kesayangannya, buah hatinya, juga pelepas dahaganya……